Sampah, seringkali dianggap sebagai
sesuatu yang mengganggu, baik pandangan hingga kesehatan. Ada berbagai macam
sampah yang antara lain berupa limbah padat maupun limbah cair. Apa yang dapat
kita lakukan? Pertanyaan sederhana, namun memiliki jawaban yang sangat rumit,
karena memiliki konsekuensi untuk merubah gaya hidup. Dari pola hidup boros
sampah, menjadi gaya hidup ramah lingkungan. Untuk itu, langkah awal adalah
mengenali berbagai jenis sampah di lingkungan kita. Kemudian mengklasifikasinya,
mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah habis pakai dan mana yang masih bias
diolah/didaur. Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3
kategori, yakni sampah beracun, seperti batere bekas, bola lampu bekas dan arang-barang yang mengandung zat kimia.
Kemudian sampah padat yang tidak dapat diurai, seperti plastik, botol, kaleng,
dsb. Dan terakhir barang-barang yang masih dapat diurai oleh tanah seperti sisa
sayuran, daun-daun, dsb.
Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula
dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat
kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan
mendaur ulang sampah- sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat
didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah.
Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan
kertas daur ulang :
a.
BLENDER,
fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga
dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
b.
BINGKAI
CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai
dilapisi dengan kain kasa.
c.
EMBER
KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus
sebagai wadahpencetakan.
d.
ALAS
CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai
cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa
berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa
digunakan untuk alas tidur kemping.
e.
SPONDS
PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai
cetakan ke alas cetak.
f.
GELAS
PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air.
Alat ini tidak mutlak ada.
g.
ALAT
PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat
lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan
bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing
lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu
tersebut.
h.
EMBER
wadah bubur kertas
i.
KOMPOR
& PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
j.
ALU
& LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus
k.
SENDOK
KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
l.
PISAU
& GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
m.
SARINGAN
TEH BESAR
n.
KAIN
LAP
Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan kertas daur ulang :
1.
KERTAS
BEKAS
Setiap
jenis kertas dipilah-pilah berdasarkan jenisnya masing-masing, kertas koran,
kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
2.
PEWARNA
ALAM
a)
Kunyit,
jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna kuning
b)
Kulit
bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat
c)
Pandan
suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau pekat
d)
Pandan
wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna
hijau muda, sekaligus aromawangi
e)
Kesumba
(bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus dapatmenghasilkan warna
oranye
f)
Serutan
kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning
g)
Sirih,
jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah
kecoklatan
h)
Daun
pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
i)
Rumput
putrid malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung
3.
SERAT
PENGISI
Merupakan
bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga
dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan
ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang
pisang.
Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang
I.
Kertas
bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar
serat seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan
perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
II.
Kertas
yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan
1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari
1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
III.
Bubur
kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah.
Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan
cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas
ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus
memisahkan potongan - potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat
pemblenderan.
IV.
Selanjutnya
bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan
pencampuran warna dan serat. Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan
warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan
serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan.
Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk
1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
V.
Masukkan
bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah
dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember
cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar
permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi
datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti
selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai
airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan
dalamposisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit.
Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas
cetak untuk dikeringkan.
VI.
Bingkai
cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai
cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada
bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan
pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga
untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai
cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar
kertas tersebut tidak cacat.
VII.
Kertas
yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi
sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan
pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar
kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan
diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas
sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam. Pencampuran Warna Bubur
kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang
telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung
dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan perebusan jika ingin
pencampuran warna yang lebih kuat. Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke
dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkan warna yang diinginkan.
• Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik
untuk dicetak, maupun dicampur dengan serat pengisi lainnya.
Pencampuran Serat
a.
Gedebok
Pisang
Gedebok/batang
pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2
cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah. Kemudian ditumbuk dengan alu
& lumping sehingga agak lunak. Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk
melunakan seratnya. Kemudian tiriskan.
Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk
dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa. Serat yang tersisa dapat
langsung dicampur dengan bubur kertas, atau jika dirasa kurang halus, dapat
pula dibantu dengan pemblenderan. Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit
ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.
b.
Kulit
Bawang
Rebus
kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecildengan air hingga mendidih,
sisihkan dan air rebusan dibuang. Hancurkan kuit bawang yang telah direbus
dengan menggunakan blender selama 5 - 10 detik. Campurkan secara perlahan kulit
bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah bubur kertas sambil terus diaduk-aduk
hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih
dahulu.
c.
Pandan
Wangi
Rebus
potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan. Campurkan air
rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata
Klik Disini untuk PDF
Sumber : w w w . i d e p f o u n d a t i o n . o r g , youtube , lupa untuk artikelnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar